Kamis, 22 Januari 2009

Dini hari di Statsiun Tugu

Stasiun Tugu Yogyakarta, 11. 45 WIB. 3 Desember 2008

I was on my backpacking vacation, in my first city, Yogyakarta.

Dari Yogya, saya akan melanjutkan perjalanan menuju Lombok. Namun saya harus ke Surabaya terlebih dahulu karena pesawat yang akan membawa saya ke Lombok berangkat dari Surabaya. Karena teman saya tak tahan kantuk, sementara Mutiara Selatan yg akan mengantarkan kami ke Surabaya akan berangkat pada pukul 2 dini hari, maka ia mengantarkan saya ke stasiun pada pukul setengah 12 malam. Sambil terkantuk- kantuk saya duduk dan menunggu datangnya kereta Mutiara Selatan yang berangkat dari Bandung pada pukul 7 malam.

Suasana stasiun Tugu cukup lengang. Tak terbayang jika saya harus berada di sana dan menunggu kereta pada musim liburan ataupun musim mudik. Mungkin saya tidak bisa duduk berselonjor kaki dengan tenang. Tampak beberapa pria paruh baya juga duduk di ruang tunggu stasiun kebanggaan Yogya itu.Ada juga sepasang kekasih yang juga terkantuk-kantuk menunggu datangnya kereta yang akan membawa mereka entah kemana. Ada seorang nenek yang tertidur pulas dengan badan yang seluruhnya disandarkan di kursi. Dan ada seorang lelaki bule, mungkin dari Eropa, tebakan saya, yang dengan setelan backpacker-nya duduk ditemani earphone di telinganya dan membaca lonely planet-Indonesia.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB. Belum terdengar suara khas sentuhan kereta dengan jalannya. Tiba-tiba kami dikagetkan dengan suara segerombol petugas keamanan. Mereka mendatangi kami satu persatu dan memeriksa tiket kami. Ketika sampailah pada nenek tersebut. Dengan tega mereka membangunkan sang nenek dan menanyakan tujuan perjalanannya. Sang nenek hanyak duduk, diam, dan sumringah.

Petugas keamanan,” Jangan senyum-senyum aja, mana tiketnya nek?”

Sang nenek hanya diam.

Petugas keamanan, “Nenek mau ke mana sebenarnya?”

Nenek tetap diam

Petugas keamanan, “Jangan-jangan nih nenek kabur lagi dari rumah.”

Sang nenek tetap diam.

Akhirnya sang nenek pun diusir keluar dari stasiun Tugu. Miris rasanya melihat orang tua renta itu memohon untuk menumpang duduk di sana. Para petugas itu bergumam, bahwa bulan kemarin ternyata ditemukan dua mayat di atas kursi tunggu stasiun tersebut, karena itulah mereka memperketat pemeriksaan kepada setiap penumpang, terutama pada dini hari.

Ah, di mana keluargamu Nek? Mengapa engkau sendiri di stasiun kereta, tepat jam 1 pagi? Apa yang kau tunggu dan kau cari di sana? Ingin rasanya aku bertandang ke arahnya, sekedar untuk mengobrol dan memberinya sedikit rasa belas kasihan. Namun suara kereta yang akan mengantarku ke Surabaya telah terdegar dan aku bergegas menuju gerbong kereta.

Minggu, 18 Januari 2009

Check this out!





Myspace Layouts